Pendampingan Lansia Dengan Dimensia Di Kelurahan Pocanan RW II Kota Kediri
DOI:
https://doi.org/10.30994/jceh.v3i1.25Keywords:
Lansia, Dimensia, Mini Mental State ExaminationAbstract
Lanjut usia (Lansia) adalah kelompok penduduk yang berumur 60 tahun atau lebih saat ini di seluruh dunia di perkirakan mencapai 500 juta dan diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai 1,2 miliyar. Kepikunan (demensia) merupakan fenomena yang sering terjadi pada lansia, yang ditandai dengan gejala-gejala yang menunjukkan terganggunya fungsi-fungsi memori (daya ingat), berbahasa, berpikir dan berperilaku. Prevalensi demensia diperkirakan 15% dari populasi usia lanjut Dimensia pada lansia sangatlah berpengaruh pada kehidupan sehari hari dan keluarga. Dimensia jika tidak di cegah sejak dini dapat membuat lansia menjalani hidup yang tidak optimal dan produktifitasnya menurun Kegiatan pengabdian ini diawali kegiatan survey di Kelurahan Pocanan Kota Kediri untuk mengidentifikasi lansia yang mengalami dimensia. Selanjutkan dilakukan kegiatan pendampingan pada lansia yang mengalami dimensia. Dari hasil survey awal dengan menggunakan metode Mini Mental State Examination (MMSE) teridentifikasi 11 lansia tidak mengalami gangguan kognitif, 5 lansia mengalami gangguan kognitif sedang dan 8 lansia mengalami gangguan kognitif berat. Selanjutnya di lakukan pendampingan pala lansia yang mengalami gangguan kognitif sedang dan berat dengan di lakukan beberapa intervensi diantaranya melatih ketajaman otak dengan permainan yang bisa mengasah otak, seperti puzzle, catur, senam otak dan ceki card. Hasil yang didapatkan dari kegiatan pengabmas ini lansia mempunyai kegiataan yang mendukung penurunan kognitif sehingga dapat menurunkan kondisi dimensia. Setelah pendampingan selama 2 minggu ini diharapkan lansia dapat melakukan dengan mandiri kegiatan-kegiatan untuk mengurangi dimensia yang dialaminya.