@article{Wulandari_Putrianti_Krismiyati_2022, title={Peningkatan Pengetahuan dan Kualitas Hidup Wanita Usia Subur di Desa Madurejo Kecamatan Prambanan Sleman Yogyakarta}, volume={5}, url={https://jceh.org/index.php/JCEH/article/view/320}, DOI={10.30994/jceh.v5i1.320}, abstractNote={<p>Kualitas hidup merupakan suatu konsep multidimensional yang luas meliputi domain fungsi sehari-hari dan pengalaman subjektif, seperti fungsi fisik, sensasi somatik, pemahaman terhadap kesehatan, fungsi sosial dan peran, serta kesejahteraan-kesejahteraan subjektif. Faktor eksternal yang memengaruhi kualitas hidup ibu nifas yaitu dukungan sosial budaya, lingkungan kerja, dan dukungan tenaga kesehatan berupa pelayanan untuk ibu nifas yang bermutu, sedangkan faktor internal yang memengaruhi kualitas hidup ibu nifas sendiri berupa faktor demografi, cara persalinan, dan keinginan/pilihan untuk menyusui anaknya. <em>World Health Organization</em> (WHO) (2018) merekomendasikan untuk menyusui anak sejak 1 jam pertama kelahiran atau biasa disebut inisiasi menyusu dini dan bayi harus mendapatkan ASI eksklusif setidaknya 6 bulan pertama. Data Riskesdas Indonesia (2018) melaporkan sebesar 58,2% ibu yang melakukan IMD dan 41% yang melanjutkan menyusui sampai kurang dari 6 bulan. Cakupan ASI eksklusif tahun 2019 di Puskesmas Prambanan 81,4%, hal ini masih di bawah rata-rata kabupaten Sleman sebesar 82,25 % dan belum mencapai target renstra yaitu 84%. Tujuan Meningkatkan Pengetahuan Dan Kualitas Hidup Wanita Usia Subur, metode ceramah, demonstrasi. Ibu menyusui yang mengikuti kegiatan sejumlah 35 peserta. Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan dan demonstrasi didapatkan hasil bahwa peserta memahami Teknik menyusui yang benar, melakukan deteksi dini masalah menyusui dan dapat melakukan asuhan komplementer dengan kompres kobis pada payudara bengkak.</p>}, number={1}, journal={Journal of Community Engagement in Health}, author={Wulandari, Amri and Putrianti, Berlina and Krismiyati, Murti}, year={2022}, month={Apr.}, pages={68–72} }