Pelatihan Penanganan Kegawatdaruratan Pada Korban Balita Tenggelam di Desa Darungan
DOI:
https://doi.org/10.30994/jceh.v3i2.89Keywords:
Pelatihan, Gawat Darurat, Karang TarunaAbstract
Resiko tenggelam paling banyak terjadi pada balita, namun tidak tertolong jiwanya karena tidak mendapatkan Resusitasi Jantung Paru (RJP) dari seorang penolong. Oleh karena itu, masyarakat perlu diajarkan pelatihan Bantuan Hidup Dasar. Bantuan hidup dasar ialah tindakan untuk mempertahankan jalan nafas dan membantu pernafasan dan sirkulasi tanpa menggunakan alat selain alat bantu nafas sederhana. Faktor terpenting yang menentukan hasil dari kejadian tenggelam adalah durasi dan tingkat keparahan hipoksia yang ditimbulkan. Penanganan yang dilakukan pada near drowning di tempat kejadian meliputi menyelamatkan korban dari air, pemberian nafas bantuan, kompresi dada, membersihkan muntahan yang memungkinkan terjadinya sumbatan jalan nafas, mencegah terjadinya kehilangan panas tubuh dan transportasi korban ke fasilitas gawat darurat terdekat untuk evaluasi dan pemantauan. Kegiatan pelatihan akan diberikan kepada para kelompok Paguyuban Petani Lele “Mini Tani Lestari” Desa Darungan Kecamatan Pare dalam bentuk pelatihan “Pertolongan Pertama Kegawatdaruratan Pada Balita Tenggelam”. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada pertimbangan mayoritas adalah pasangan usia subur yang memiliki anak balita dengan mata pencaharian sebagai petani lele yang mana setiap belakang/halaman rumah dibangun kolam lele yang tidak dilengkapi dengan pembatas keamanan bagi anak-anak. Kondisi seperti ini beresiko terjadi kecelakaan tenggelam pada anak-anak jika orang tua terlena dari menjaganya. Situasi ini dapat menjadi salah satu pemicu terjadinya keadaan kegawatdaruratan yang berhubungan dengan kasus balita tenggelam. Kegiatan ini memberi bekal dan melatih para petani lele agar memiliki keterampilan yang baik dalam memberikan pertolongan pertama dalam keadaan gawat darurat balita tenggelam. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan akan meningkatkan angka keselamatan korban gawat darurat karena mendapat pertolongan pertama yang tepat sebelum sampai di tempat layanan kesehatan dan mendapat penanganan lanjutan