Sosialisasi dan Pendampingan Penanganan Hematoma Pada Pedonor Darah Di UTD PMI Kota Surabaya Tahun 2019
DOI:
https://doi.org/10.30994/jceh.v4i2.278Keywords:
Donor Darah, Hematoma, Pengambilan DarahAbstract
Proses pengambilan darah terkadang dapat mengalami reaksi samping selama atau setelah donor darah. Resiko terjadinya hematoma data terjadi pada donor setelah proses pengambilan darah. Hematoma termasuk salah satu reaksi samping yang dapat terjadi pasca pengambilan darah donor. Sehingga diperlukan penjelasan atau informasi terkait kejadian hematoma pasca pengambilan darah donor. Hematoma merupakan kumpulan darah abnormal di luar pembuluh darah, yang dapat terjadi karena dinding pembuluh darah (arteri, vena atau pembuluh darah kecil yaitu kapiler) rusak, sehingga muncul kebocoran darah ke dalam jaringan. Hematoma dapat menyebabkan pembengkakan yang signifikan. Darah yang keluar dari pembuluh darah akan mengiritasi jaringan sekitarnya sehingga menyebabkan gejala dari peradangan seperti rasa sakit atau nyeri, bengkak dan kemerahan. Kejadian Hematoma dapat terjadi kurang lebih 22% dari total reaksi samping pada proses pengambilan darah donor. Tujuan dari kegiatan ini adalah pendampingan bagi pedonor yang mengalami reaksi samping terjadinya hematoma akibat donor darah yaitu pada proses pengambilan darah donor. Bagi pedonor yang mengalami reaksi samping harus mendapatkan edukasi yang tepat terkait reaksi yang dapat terjadi akibat donor darah. Apabila pedonor tidak mendapatkan edukasi yang tepat dikhawatirkan akan takut untuk mendonorkan darahnya kembali, sehingga penanganan reaksi samping donor darah haruslah tepat supaya donor tidak merasa takut untuk donor darah kembali