Inisiasi Karang Taruna Peduli Sampah di Kelurahan Burengan Kota Kediri
DOI:
https://doi.org/10.30994/jceh.v4i2.153Keywords:
Karang Taruna, Sampah Plastik, Peduli Sampah, PemudaAbstract
Indonesia sedang mengalami darurat sampah plastik yang jumlahnya semakin meningkat saat masa pandemi Covid-19. Masalah sampah, terutama sampah plastik, masih jadi tantangan yang harus dijawab tuntas. Penanggulangan tentu tak mudah, meski sejumlah peraturan telah diberlakukan. Menurut Ujang Solihin Siddik selaku Direktorat Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI dalam jumpa pers virtual program Dropbox Sampah Kemasan, akhir September 2020 lalu, jumlah sampah di kawasan bisnis, hotel dan restoran memang menurun. Namun, jumlah sampah rumah tangga meningkat selama pandemi. Peningkatan jumlah sampah rumah tangga terjadi seiring kebijakan bekerja dan belajar dari rumah. Hal itu membuat sejumlah masyarakat memesan produk makanan secara daring dengan sebagian besar kemasannya memanfaatkan plastik, terutama plastik sekali pakai. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan peranan karang taruna Kelurahan Burengan dalam meningkatkan kepedulian pemuda terhadap sampah. Agar penelitian ini memperoleh hasil yang maksimal maka diperlukan media penyuluhan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental dengan desain pre- eksperiment one group pre-test-posttest, subjek penelitian ini adalah anggota karang taruna sebanyak 10 orang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peranan karang taruna dalam hal peduli sampah masih kurang. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan pemuda dalam hal mengolah dan memanfaatkan sampah dan asik dengan dunianya sendiri sehingga mereka lupa dengan tugasnya sebagai pemuda dan karang taruna. Oleh sebab itu pemuda diharapkan lebih peduli dengan lingkungan sekitar dan mampu memanfaatkan limbah sampah rumah tangga khususnya sampah anorganik menjadi sebuah kreatifitas yang bernilai jual.